Jakarta — Ketua DPP PKS Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rentan dan Disabilitas, Netty Prasetiyani menyampaikan rasa prihatin atas meninggalnya seorang balita di Sukabumi dalam kondisi tubuh penuh cacing.
“Tragedi ini menimbulkan duka yang menyayat hati sekaligus menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Peristiwa ini tidak terjadi jika fungsi pencegahan, pemantauan, dan perlindungan sosial berjalan dengan baik. Saya sangat memahami kekecewaan masyarakat yang menilai pemerintah desa dan perangkatnya kurang sigap dalam mengawasi kesehatan warganya,” ujar Netty dalam keterangan pers, Kamis (21/8/2025).
Netty menegaskan bahwa perangkat desa, kader posyandu, PKK, dan bidan desa merupakan garda terdepan dalam menjaga kesehatan anak dan keluarga.
Selain itu, kasus ini juga menyingkap masalah serius dalam pelaksanaan program perlindungan sosial.
“Masih banyak keluarga miskin yang terabaikan dari data penerima manfaat, tidak memiliki dokumen kependudukan maupun jaminan kesehatan, sehingga kesulitan mengakses layanan dasar ketika kondisi darurat,” katanya.
“Ini harus menjadi evaluasi serius. Perlindungan sosial tidak boleh sebatas program administratif, tetapi benar-benar hadir ketika rakyat membutuhkan, terutama bagi keluarga miskin dan rentan,” tambah Netty.
Netty mendorong pemerintah pusat dan daerah menguatkan kembali edukasi kebersihan lingkungan.
“Kita harus mengoptimalkan fungsi posyandu sebagai pusat deteksi dini kesehatan anak dengan dukungan tenaga kesehatan desa. Kita juga harus mempermudah akses layanan kesehatan darurat, agar warga miskin yang tidak memiliki dokumen pun bisa segera ditangani,” katanya
“Peristiwa ini harus menjadi alarm bagi kita semua, bahwa sistem perlindungan sosial dan kesehatan belum sepenuhnya menjangkau rakyat kecil. Kita tidak boleh menunggu tragedi serupa terulang untuk melakukan perbaikan,” kata Netty. (AJP)